Author: Annisa Cullen
Disclamer:
Semua karakter di dalam cerita
ini adalah murni imajinasi dari author dan bukan karakter yang sesungguhnya.
Nama-nama artis yang tertera hanyalah pinjaman semata. so don’t bashing and
flaming, this only fiction.
Perhatian fanfiction ini hanya
untuk dibaca bukan untuk di plagiat, jadi bagi para plagiaterz saya mohon
enyahlah dari sini sekarang juga. Be a Creative, seseorang tidak akan maju
kalau hanya selalu meniru tanpa bekerja keras.
Cast:
Kim Soo Hyun as Park Soo Hyun
Ham Eun Jung (T-Ara) as Ham Eun
Jung
Ok Taecyeon (2PM)
Park Shin Hye
Jung Yong Hwa (CNBlue)
Hyomin (T-Ara)
Wooyoung (2PM)
IU / Lee Ji Eun
Park Ji Yeon (T-Ara)
Bae Suzy (Miss A) as Jung Su ji
baca juga part dibawah ini
~Beberapa hari yang lalu~
~Cafe D’Java~
Shin Hye sedang memutar-mutar
sendok kecil ke dalam cangkir mocha latte miliknya. Siang ini dia ada janji
bertemu dengan Jung Yong Hwa kekasihnya. Sebenarnya mereka sudah sering bertemu
di kantor, tapi sayangnya mereka tidak bisa leluasa dalam berkomunikasi secara
pribadi bila berada dikantor.
Oleh sebab itu Yong Hwa selalu
mengajak Shin Hye untuk makan siang bersama di luar. Karena perbedaan posisi
dan devisi, Shin Hye yang sebagai stylist dan Yong Hwa sebagai Direktur membuat
hubungan mereka sedikit sulit untuk dijalani. Maklum mereka kan sama-sama sibuk
dan berada ditempat kerja yang sama pula.
Saat itu Yong Hwa sedang
mengadakan meeting bersama staf pemasaran, untuk membahas tentang angka
penjualan Styles magazine yang menurun. Oleh sebab itu Yong Hwa sedikit
terlambat untuk menemui Shin Hye.
Shin Hye menopang dagunya bosan
sambil terus mengaduk-aduk mocha lattenya. Tapi ekspresinya berubah senang saat
melihat dari jendela cafe Yong Hwa sedang berlari terburu-buru memasuki cafe.
Yong Hwa memasuki cafe sambil
mengedarkan pandangannya mencari Shin Hye, dia tersenyum senang saat menemukan
keberadaan Shin Hye. Cafe ini adalah tempat favorit mereka, Shin Hye dan Yong
Hwa akan selalu bertemu atau membuat janji di tempat ini. Mereka pun akan
selalu memilih meja yang sama, satu meja dipojokan dekat jendela.
“Mian, membuat mu menunggu lama.”
Ujar Yong Hwa sambil duduk di hadapan Shin Hye.
“Ghwencana, lagipula belum
terlalu lama kok. Bagaimana meetingnya?”
“Buruk...angka penjualan bulan
ini turun drastis, aku bingung bagaimana harus melaporkan hal ini pada Abojie.
Aku tidak bisa membayangkan wajah kecewanya saat dia tau.” Jelas Yong Hwa pada
Shin Hye. Ayah Yong Hwa adalah Presdir dari Style Magazine.
“Kau sudah bekerja keras selama
setahun ini di Style, ayah mu juga pasti menghargai hal itu.” Shin Hye
menggenggam tangan Yong Hwa memberi semangat.
“Gomawo, Tapi dari rapat tadi ada
sedikit titik terang yang kami dapat. Aku harap itu bisa membuat keadaan
menjadi lebih baik.”Yong Hwa menepuk tangan Shin Hye sambil tersenyum.
“Jinjaa, apa itu?” Ucap Shin Hye
penasaran.
“Kami mendapat kontrak kerja
eksklusif dengan fotografer termuda berbakat, yang namanya sudah dikenal di
kanca dunia.”Yong Hwa terlihat bersemangat saat menjelaskan titik terang yang
mereka dapat.
“Fotografer termuda? Memang
seberapa muda dia?” tanya Shin Hye penasaran.
“Dia seumuran dengan Soo Hyun-ah
dongsaeng mu.”
“Mwo? Yang benar saja masa semuda
itu dia sudah terkenal sampai ke mancanegara sih, memang siapa fotografer itu?”
tanya Shin Hye antusias.
“Namanya EJ Lim.”
“Ya Tuhan...jangan bilang kau
bekerja sama dengan EJ Lim fotografer ternama yang membuat debutnya di Amerika.
Bagaimana bisa?” Rahang Shin Hye sampai terbuka lebar saking terkejutnya.
“Ya, aku juga tidak percaya saat
mendengarnya tadi. Ternyata dia menerima tawaran kerja yang kami kirim lewat
e-mail beberapa bulan yang lalu. Kau tahu sangat sulit mendapat kontrak kerja
dengannya, aku dengar dia menolak tawaran kontrak BAZAAR Amerika dengan
mudahnya. Aku heran kenapa dia menerima tawaran kami ketimbang majalah
terkemuka seperti BAZAAR.” Pikir Yong Hwa sambil memegangi dagunya.
“Ternyata EJ Lim masih berumur
sekitar 17 tahun, aku tidak percaya hal itu. Aku kira umurnya tidak jauh beda
dengan ayah ku.” Ucap Shin Hye masih dengan nada terkejut.
“Tidak heran kau berfikir seperti
itu, EJ Lim memang orang yang misterius. Orang-orang yang bekerja dengannya
saja harus mengikat kontrak kerahasiaan. Mereka tidak boleh membocorkan siapa
dia sebenarnya pada publish. Benar-benar orang yang rumit dan misterius.” Kata Yong
Hwa sambil menggeleng.
“Kau tidak akan menyesal bekerja
sama dengannya, Karya-karyanya sungguh sangat mengagumkan. Bahkan orang biasa
pun bisa dia sulap menjadi model profesional hanya dengan kameranya. Aku dengar
apapun yang dia foto akan selalu menjadi hits dan populer. Dia akan sangat
membantu bagi Style. Aku jadi tidak sabar untuk tahu seperti apa orangnya.
Kapan dia sampai di Korea?”Ucap Shin Hye semakin bersemangat, Karena ayahnya
yang seorang photografer
Shin Hye selalu update tentang
berita dalam dunia photograpy.
“Entahlah, dia tidak memberi tahu
lebih lanjut tentang kedatangannya. Sepertinya dia ingin merahasiakan
kedatangannya ke Korea sampai pemotretan pertamanya berlangsung.” Ujar Yong Hwa
sambil mengangkat kedua bahunya.
“Bagaimana kita tahu dia sudah
berada di Seoul, kalau dia merahasikan kedatangannya?”
“Sudah ku bilang dia orang yang
rumit dan misterius, yang perlu kita lakukan hanya menunggu kabar darinya dan
mengikuti apa maunya. Semoga saja dia orang yang mudah untuk diajak bekerja
sama, Style benar-benar berharap banyak padanya.” Ucap Yong Hwa penuh harap
sambil meminum mocha latte milik Shin Hye.
“Yaa... itu mocha latte ku!!”
Tegur Shin Hye dengan bibir cemberut.
Yong Hwa hanya tersenyum lebar
sambil menatap Shin Hye, matanya berkedip dua kali. Sementara bibir atasnya
dihiasi oleh buih dari mocha latte yang tadi di minumnya (so cute). Melihat hal
itu Shin Hye jadi tertawa geli.
"Kau ini seperti anak kecil
saja" Shin Hye tertawa geli melihat tinggak kekanakan Yong Hwa sambil
memukul bahunya pelan.
"Apa kau tidak pernah
menonton drama Secret Garden, adegan ini sangat terkenal. Seorang yeoja meminum
mocha latte dan meninggalkan buih di mulutnya kemudian pasanganya akan mencium
si yeoja untuk menghapus buih di mulutnya." ujar Yong Hwa sambil tersenyum
jail.
"Kau hapus saja sendiri buih
di mulut mu dengan tissue kenapa harus repot." jawab Shin Hye cuek karena
sudah tau apa maksud Yong Hwa.
"Andwee...aku ingin kau yang
menghapusnya kaja.." Ujar Yong Hwa sambil mendesak seperti anak keci.
Siapapun orang yang mengenal Jung Yong Hwa pasti tidak akan menyangka dia akan
bersikap begitu manja dan kekanakan di depan pacarnya. Dia memang hanya akan menunjukan
sikap itu pada seseorang yang membuatnya nyaman.
"Aish kau ini seperti anak
kecil, baiklah akan aku hapus." Ujar Shin Hye menyerah.
Yong Hwa menyodorkan mukanya
bersiap-siap, kemudian Shin Hye mendekatkan wajahnya perlahan kearah Yong Hwa
seakan mau mencium. Dan taraaaam Shin Hye pun mengusap buih di mulut Yong Hwa
dengan tissue.
"Yaa...kenapa kau malah
menghapusnya dengan tissue." Ujar Yong Hwa kecewa.
Shin Hye tertawa geli melihat
ekspresi kecewa Yong Hwa. Mereka berdua menikmati susana cafe D'Java dengan
ceria layaknya sepasang kekasih yang sedang dimabuk kasmaran.(beuh bahasanya
dimabuk ckckck)
******
~Kirin Art School~
Pagi itu Soo Hyun berjalan menuju
kelasnya sambil menguap lebar. Dia masih merasa mengantuk karena harus bangun
pagi-pagi sekali untuk pergi ke sekolah. Sebenarnya tidak biasanya dia bangun
sepagi ini untuk pergi ke sekolah, kalau bukan karena dia tidak ingin bertemu
dengan Ham Eun Jung gadis aneh yang kini mulai tinggal di rumahnya dia tidak
akan pernah mau untuk bangun pagi.
Soo Hyun pergi pagi-pagi sekali
sebelum semua orang bangun. Dia malas untuk bertemu dengannya malas, kesal,
bercampur dengan malu. Malas karena dia harus meminta maaf padanya soal
tuduhannya kemarin. Kesal karena Eun Jung memanggilnya kecoa. Dan malu karena
kebodohan dia menuduh Eun Jung sebagai ibu tirinya.
“Soo Hyun Sunbhe...!!” seorang
gadis dengan nada suara manja memanggil nama Soo Hyun.
Saat Soo Hyun berbalik dia kaget
melihat seorang gadis yang menurutnya mengganggu. Dengan reflek dia kemudian
berlari menjauhi gadis itu, tapi ternyata gadis itu malah ikut berlari
mengejarnya.
“Yaa!! Sunbhe...kenapa kau malah
lari.” Teriak gadis itu sambil berusaha menyusul Soo Hyun dengan langkah
kecilnya.
Soo Hyun pun bersembunyi di
toilet pria untuk menghindari gadis itu.
“Dia tidak akan berani mengejar
ku sampai ke sini.” ujar Soo Hyun sambil bernafas lega.
“Sedang apa kau?” tanya seseorang
disamping Soo Hyun. Pria itu menatap Soo Hyun yang sedang mengintip keluar
pintu Toilet.
“Aghhh...” Teriak Soo Hyun kaget
sambil memegang dadanya.
“Yaa..kenapa kau berteriak
seperti itu, kau membuat ku kaget.” Ujar pria itu sambil memegang dadanya juga.
Gerakannya sama persis seperti Soo Hyun.
“Yang seharusnya kaget itu aku,
kau tiba-tiba saja mucul di depan ku bagaimana aku tidak kaget hah.” Soo Hyun
berteriak kesal.
“Aku hanya penasaran kau sedang
menghindar dari siapa lagi sih?” Pria itu berkata sambil tersenyum tengil.
“Kau bertanya seolah-olah aku
bermasalah dengan setiap orang, tuh kau lihat saja sendiri diluar.” Soo Hyun
menunjuk dengan dagunya ke arah pintu luar. Di luar Toilet pria seorang gadis
manis berambut panjang dengan mata bulat sedang celingak-celinguk mencari
seseorang.
“Ahh.. Park Ji Yeon, ku kira kau
menghindari siapa ternyata dia toh.” Kata si pria seakan hal itu sudah biasa
terjadi.
“WooYoung kau bisa bantu aku kan,
tolong alihkan perhatian Ji Yeon ajak dia ke kelasnya atau kemana lah biar aku
bisa kabur darinya.” Soo Hyun memohon sambil menarik baju WooYong dan
memberikan ekspresi mata anjing pada WooYoung. Pria yang di panggil Wooyoung
itu adalah teman terdekat Soo Hyun di kelas.
“Shiro, kau yang menghindar dari
dia kok aku yang repot. Kau urus saja sendiri fans fanatik mu itu.”
“Ayolah bantu aku kita kan sudah
lama berteman.”
“Justru karena aku teman mu, aku
tidak ingin membantu.”
“Ish... teman macam apa kau ini
tidak mau membantu teman lain yang sedang kesusahan.” Cibir Soo Hyun sambil
bersungut kesal.
“Lain soalnya jika teman mu itu
Park Soo Hyun si raja pembuat onar.” WooYoung pun berjalan melewati Soo
Hyun yang bermuka kesal. Tiba-tiba saja Soo Hyun teringat sesuatu yang
menurutnya bisa menjadi kartu mati WooYoung.
“Baiklah kalau begitu akan ku adukan
pada IU kalau kau kemarin pergi bersama Tiffany untuk menonton konser 2PM.”
Saat WooYoung hendak keluar
tiba-tiba saja dia menghentikan langkahnya seakan dia menjadi beku karena
kata-kata Soo Hyun barusan. Sebenarnya WooYoung adalah tipe pria dengan banyak
wanita, tapi tentu saja dia hanya mencintai satu orang wanita yaitu IU
kekasihnya selama setahun ini. Cuman sayangnya kebiasaan jelek WooYoung sebagai
Play Boy ternyata tidak bisa di hilangkan dengan mudah.
WooYoung menghadap Soo Hyun dan
memandangnya dengan pandangan menusuk ingin membunuh.
“Jangan menatap ku dengan tatapan
penuh cinta begitu, aku jadi merinding. Sudah terima nasib saja, bantu aku atau
kartu joker mu terungkap.” Ancam Soo Hyun dengan senyum jailnya.
Wooyoung memutar bola matanya dan
menghela nafas pasrah. Akhirnya dia pun bersedia membantu Soo Hyun.
*****
Suasana di kelas A3 pagi itu
sudah lumayan ramai dipenuhi murid-murid yang sedang asik dengan aktifitasnya
masing-masing. Di bangku kedua jajaran pertama IU sedang menatap cermin kecil
segi empat yang selalu dibawanya kemana-mana.
“Aigo, kelihatanya berat badan ku
mulai naik lagi nih.” Ujar IU sambil menatap cermin dan menggembungkan pipinya.
Dia mengecek tiap sudut pipinya yang menurutnya jadi tambah tembam.
“Sudah ku bilang kau jangan makan
Galbi terlalu banyak kau malah makan juga, di waktu malam lagi. Rasakan sendiri
akibatnya.”ucap Suzy tanpa menatap IU. Suzy duduk di bangku samping sedang
menopang dagu sambil membaca majalah Style.
“Bagaimana mungkin anak pemilik
kedai galbi tidak makan galbi itu kan aneh.” IU membela dirinya pada Suzy.
“Itu sih terserah kau saja, kalau
kau mau berat badan mu seperti dulu lagi tidak masalah.” Kata Suzy masih tetap
fokus membaca. Suzy mengingatkan akan berat badan IU yang dulu pernah gendut.
“Baiklah kalau begitu besok aku
akan mulai diet dan jalan kaki dari rumah sampai sekolah.” Ujar IU sambil
mengepalkan kedua tangannya bersemangat. Tapi ternyata Suzy masih saja terus
membaca majalah dan tidak mempedulikan IU yang bersemangat berdiet.
“Ish...kau ini, bukannya
menyemangatiku malah diam saja. Sebenarnya majalah apa sih yang kau baca sini
lihat.” IU merebut majalah yang di baca Suzy dan melihat cover depannya.
“Style... majalah ini kan tidak
menarik untuk apa kau baca majalah ini?”
“Iya majalah tidak menarik inilah
yang membiayai sekolah ku sampai sekarang.” Jawab Suzy sambil merebut
majalahnya dari IU. Suzy berbicara tanpa nada emosi sedikit pun.
“Oiya aku lupa keluarga mu kan
yang menerbit kan Style, mianhea Suzy-ah tapi jangan menyalahkan aku bukan Cuma
aku saja yang menyebut majalah ini tidak menarik kok.” Sudah menyinggung masih
saja IU membela diri dengan polosnya.
Tiba-tiba saja Soo Hyun berlari
memasuki kelas dengan tergesa-gesa dia kemudian duduk di bangku belakang Suzy
sambil
mengatur nafasnya yang
terengah-engah.
“Kau kenapa sih seperti habis di
kejar setan saja?” tanya IU sambil menatap heran Soo Hyun yang tiba-tiba saja
datang.
“aku...itu...hufff...” Soo Hyun
masih berusaha mengatur nafasnya.
“Tidak usah ditanya, paling juga
dia habis di kejar fans setianya itutu Park Ji Yeon.” Timpal Suzy tidak heran
karena sudah terbiasa dengan kejadian ini setiap harinya.
“Fyuh...untung saja tadi aku
bertemu Wooyoung jadi bisa menyuruhnya merayu Ji Yeon dan kabur. Kalau tidak,
sudah dipastikan nanti siang aku akan di gelayuti olehnya terus.” Ucap Soo Hyun
sedikit keceplosan tentang WooYoung yang merayu Ji Yeon.
“MWO?” Teriak IU sambil berdiri
dari kursinya.
Suzy dan Soo Hyun hampir melompat
dari kursinya karena kaget mendengar suara keras IU.
“Apa yang kau bilang tadi,
Wooyoung kau suruh merayu Park Ji Yeon? Yaa Soo Hyun-ah apa kau gila, itu sama
saja memberikan permen pada seorang maniak permen.” muka IU tampak memerah
karena kesal.
“Upps...keceplosan.” Soo Hyun
menutup mulutnya, dia lupa kalau hal ini harus dirahasiakan dari IU kekasih
WooYoung.
Suzy hanya menggelengkan
kepalanya merasa pusing dengan tingkah teman-temannya.
Tiba-tiba saja orang yang
dibicarakan tadi datang melenggang memasuki kelas dengan santainya menuju
tempat duduknya yang berada di sebelah IU. Wooyoung tersenyum, memperlihatkan
senyum maut mematikanya yang melemahkan setiap hati wanita. Biasanya IU bisa
terhipnotis dengan senyuman itu tapi tidak hari ini.
“Anyeong Jaghi, saranghe.”
WooYoung mendekati IU sambil memperlihatkan bentuk hati dengan tangannya di
dada.
Tanpa merespon IU hanya menatap
WooYoung dengan pandangan membunuh, seakan dimatanya terlihat bara api.
Melihat tingkah IU yang seperti
itu WooYoung heran dan merasakan firasat buruk. Dia lalu menatap kearah Soo
Hyun, yang tiba-tiba saja menutup seluruh wajahnya dengan majalah Style seakan
serius membaca padahal majalah yang dibacanya itu terbalik.
“Yaaa Park Soo Hyun aku akan
membunuh mu.” WooYoung sudah dapat menebak apa yang terjadi sekarang. Soo Hyun
bergidik di balik majalahnya.
“Sebelum kau membunuh Soo Hyun
aku yang akan membunuh mu terlebih dulu Jang WooYoung.” Teriak IU dari belakang
WooYoung dengan api yang berkobar di sekelilingnya.
“Jaghi...aku bisa menjelaskan
semuanya, ini tidak seperti yang kau kira. Aku waktu itu hanya mengajak Tiffany
sebagai kakak mengajak adiknya menonton konser 2PM.” Ternyata WooYoung salah
paham dan mengira yang di ceritakan Soo Hyun adalah tentang Tiffany bukan
tentang Ji Yeon.
“Mwo, Tiffany? kau mengjak
Tiffany ke konser 2PM.hwaaaawaa....” Tangis IU meledak dengan kerasnya bagai
bom atom Hiroshima.
“Bahkan aku saja tidak pernah
sedikitpun kau ajak ke konser 2PM sementara Tiffany dengan mudahnya kau ajak.
Setelah Ji Yeon dan Tiffany lalu siapa lagi hah? Hwawawa” IU menangis sesegukan
sambil berteriak kesal menginjak-injakan kakinya ketanah seperti anak kecil.
“Aku bahkan menurunkan berat
badan ku dan sengsara menahan lapar ku saat di rumah tersedia begitu banyak
daging di depan mataku. Sementara kau malah enak-enakan diluar sana bersama
gadis lain.Hwawawa...” IU kembali menangis kali ini semakin kencang.
Kegaduhan itu membuat seluruh isi
kelas menatap IU dan Wooyoung. Sebenarnya keributan seperti ini memang sudah
biasa terjadi di kelas A3. Bagaimana tidak Mr. Play Boy a.k.a Jang WooYoung,
King of Trobelmaker a.k.a Park Soo Hyun, Miss IUnivers a.k.a Lee Ji Eun, dan
Ratu es a.k.a Jung Su Jie. Keempat murid berkepribadian complicated berkumpul
menjadi satu di satu kelas yang sama gimana tidak ribut coba.
Tiba-tiba bel kelas berbunyi
pertanda akan dimulainya jam pelajaran.
Beberapa menit setelah bel berbunyi
Guru Shin memasuki kelas bersama seorang gadis berkacamata tebal.
“Anyeong...” sapa Guru Shin Seok
Ho Pria paruh baya berpenampilan sederhana, pada semua muridnya di depan kelas.
“Anyeonghaseo Sunsengnim.” Jawab
sebagian murid.
Karena beberapa murid masih sibuk
dengan urusannya masing-masing, siapa lagi kalau bukan IU dan WooYoung. IU
masih ngambek dan memanyunkan bibirnya ekstrim. Sementara WooYoung masih
memelas memohon-mohon agar IU memaafkannya dengan menarik-narik baju IU dan
memasang mata kucing padanya.
“Yaa Jang WooYoung kenapa kau
berlutut di samping bangku Lee Ji Eun, cepat kembali kebangkumu sendiri!” Tegur
Guru Shin pada WooYoung yang dengan terpaksa Wooyoung kembali kebangkunya
sendiri.
“Wah, Park Soo Hyun ada apa
gerangan kau sudah hadir di kelas sepagi ini?” Tanya Guru Shin pada Soo Hyun
karena tidak biasanya Soo Hyun hadir di kelas tepat waktu. Guru Shin melihat ke
banggu Soo Hyun yang berada di belakang bangku Suzy.
“Apa kau kemarin tidak pulang dan
menginap di sekolah hah?” Semua murid tertawa mendengar ledekan guru Shin pada
Soo Hyun.
Sementara Soo Hyun sendiri
ternyata sedang tertidur pulas dengan majalah style yang terbalik menutupi
wajahnya. Ternyata karena menghindari tatapan mematikan WooYoung tadi dia
sampai tertidur dengan posisi kepala yang bersandar kebelakang dengan majalah
yang menutupi wajahnya.
“Kelihatanya orang yang
Sunsengnim bicarakan tidak mendengarkan.” Ucap Suzy, tanpa ada niat untuk
membangunkan Soo Hyun dan menyuruhnya sadar.
Suzy mengambil majalahnya yang
dipakai Soo Hyun untuk menutupi wajah. Dan taram, ekspresi tidur Soo Hyun yang
memalukan terlihat dengan mulut yang terbuka lebar dan kepala yang terjulur
kebelakang otomatis membuat semua orang dikelas tertawa melihatnya.
Guru Shin langsung menghampiri
Soo Hyun dan memukul kepalanya dengan buku pelajaran yang digulungnya.
“Yaa Noona, tidak bisakah kau
tidak selalu memukul ku.” Soo Hyun meringis kesakitan masih dengan mata yang
tertutup.
Karena kebiasaan Shin Hye yang
selalu memukul kepalanya, tanpa sengaja Soo Hyun mengira orang yang memukulnya
adalah Shin Hye noona. Soo Hyun masih fokus dengan rasa sakit dikepalanya dan
tidak memperhatikan siapa orang yang memukulnya.
“Apakah aku terlihat seperti
noona mu?” Ujar Guru Shin sambil mendekatkan mukanya pada Soo Hyun. Seluruh isi
kelas
kembali tertawa.
“Omo?” Soo Hyun tampak kaget
sambil memegang dadanya.
“Anyeonghaseo Shin Sunsengnim...”
Soo Hyun menyengir memperlihatkan deretan giginya yang putih dan langsung duduk
tegak.
“Aish...ada saja ulah yang selalu
kau perbuat Park Soo Hyun, tidak bisakah barang sejenak kau tidak membuat
ulah.”
Guru Shin lalu kembali kedepan
kelas. Sementara Soo Hyun hanya menggaruk-garuk kepalanya masih setengah sadar
setengah tertidur.
“Aku sampai lupa, kali ini kita
mendapat salah seorang murid baru pindahan dari Bussan. Silahkan, kau boleh
memperkenalkan dirimu.” Ujar guru Shin pada gadis itu.
Si gadis tersenyum manis,
penampilanya memang sangat ketinggalan jaman dengan rok panjang yang menutupi
lutut, kaos kaki panjang sebetis, kacamata minus tebal, rambut pendek yang
dihiasi bando bermotif polkadot warna warni. Penampilan seorang gadis desa yang
baru saja datang ke kota.
“Anyeonghaseo, Ham Eun Jung
imnida banggapsimnida.” Gadis itu membungkuk dengan semangat sambil
memperlihatkan senyumnya pada yang lain.
Para murid tampak tidak tertarik
dengan murid baru ini karena penampilannya yang terlihat kuno. Mereka hanya
merespon sekenanya. Tapi tidak dengan Park Soo Hyun, pria itu langsung berdiri
dari kursinya dan terkejut saat mendengar nama gadis itu terucap. Dia menatap
terkejut dengan penampilan si gadis yang tampak berubah drastis dari pertemuan
pertama mereka.
“Yaa Kau.” Teriaknya sambil
menunjuk kearah murid baru itu.
Lagi-lagi mata semua murid
tertuju pada Park Soo Hyun dan kali ini gadis itu mulai medapat perhatian dari
seluruh kelas.
~ToBeContinued~
Annyeong Yorobun...
Jeongmal mianhada aku baru bisa
post part 3 skrg soalnya lagi mandet ide nich kebanyakan mkan ikan (apa hubungannya
coba).
Gimana menurut kalian chingu part
kali ini?
aku masukin couple" kesukaan
q nich hehe mian ya klo jelek n ada yg gak suka
butuh kritik n saran dr kalian
slhkan comment n like yu >_<
Jang Woo Young and IU
Jung Yong Hwa and Park Shin Hye
Suzy (Miss A) as Jung Su Ji
Park Ji Yeon