Anyeohaseo chingu, kali ini lagi mood pengen ngshare fanfiction buatan sendiri ni. Castnya Onnie aku sendiri Ham Eun Jung T-ara member (ngimpi). Berhubung aku sangat, sangat, sangat mengidolakan dia, so aku banyak bikin fanfiction dengan cast dia. Tapi cuman ff ini yang baru pertama aku share ke publish hehe maklum, krisis ke PDan nich. Sempet takut kalo ternyat fanfictionnya bakal ngebetein and gak rame. Tapi gatel juga pengen tau pendapat orang tentang ff ini. Kalo gak coba di share mana kita tahu khan. So langsung aja cek this out... selamat membaca dan inget ff ini berseri loch..
Author: Annisa Cullen
Disclamer:
Semua karakter di dalam
cerita ini adalah murni imajinasi dari author dan bukan karakter yang
sesungguhnya. Nama-nama artis yang tertera hanyalah pinjaman semata. so don’t
bashing dan flaming, this only fiction.
Rated: 15+
Cast:
Kim Soo Hyun as Park Soo
Hyun
Ham Eun Jung as Ham Eun
Jung
Park Shin Hye as Park
Shin Hye
Ahn Seo Hyun as Park Seo
Yoon
Jung Yong Hwa as Jung
Yong Hwa
Sepasang namja dan yeoja
sedang berjalan menyusuri pinggiran jalan di daerah Intewon.
“Noona, kenapa harus aku
yang mengantar mu sih? Kenapa kau tidak minta antar Yong Hwa hyung saja. Cuaca
di luar begitu dingin, kau tahukan aku paling benci dingin.” Keluh Soo
Hyun yang sedang berjalan bersama kakak perempuanya sambil merapatkan jaket dan
syal tebalnya karena cuaca yang begitu dingin.
“Aish...kau ini, aku kan
Cuma minta diantar ke supermarket bukannya ke ujung dunia. Sudah jangan
mengeluh terus! Lagi pula siapa suruh kau menghabiskan persediaan makanan
selama sebulan.” Kakaknya Shin Hye melotot menatap Soo Hyun yang masih memasang
ekspresi kesal.
Soo Hyun dan Shin Hye
berhenti menunggu lampu merah untuk menyebrang jalan, tiba-tiba saja Shin Hye
ditabrak dari belakang oleh seorang namja yang kemudian mengambil tas yang di
pegangnya.
“Yaa!! Dia mengambil tas
ku. Soo Hyun-ah kenapa kau diam saja cepat kejar dia! Kau ini lemot sekali
sih!” Shin Hye memukul-mukul bahu dongsaengnya panik.
“Tapi kalau aku berlari
akan tambah dingin.” Jawab Soo Hyun enggan sambil merapatkan jaketnya.
“Yaa!! Noona mu ini
sedang kecopetan kau malah memikirkan dingin. Palli, kejar dia atau kau tidak
mendapat jatah makan malam untuk hari ini.” Teriak Shin Hye kesal sambil
mengancam.
“Baiklah akan aku kejar.”
Ucap Soo Hyun dengan nada malas.
Akhirnya Soo Hyun pun
mengejar pria yang mencopet tas kakaknya itu. Pencopet itu ternyata berlari
dengan sangat cepat, padahal Soo Hyun sudah mengerahkan tenaga untuk
menyusulnya. Tapi masih saja tidak bisa menyusul pencopet itu.
“Berhenti, pencuri....!!”
Teriak Soo Hyun berusaha menghentikan pencuri itu.
Tapi si pencuri tidak mau
berhenti dan malah mempercepat larinya.
Saat kejar-kejaran
berlangsung, tiba-tiba saja seorang yeoja yang berada didepan si pencuri
menjegal kaki si pencuri hingga dia jatuh tersungkur. Si pencuri itu berusaha
untuk kembali kabur tetapi gadis itu menarik kerahnya hingga dia tertarik
kebelakang. Saat si pencuri berusaha memukul si gadis langsung menangkis
pukulannya. Si pencuri itu berniat untuk melawan kembali tapi langsung
terpental kebelakang karena gadis itu melancarkan tendangan taekwondo pada si
pencuri. Tendangan itu sangat keras yang mengakibatkan pencuri itu sedikit
sempoyongan dan semaput.
Soo Hyun yang melihat
kejadian itu hanya memandang kagum pada gadis yang sudah menghajar si pencuri.
Gadis itu langsung memungut tas tangan berwarna pink milik kakak Soo Hyun dan
memandang kearah Soo Hyun.
“Apa ini tas milik mu?”
tanya gadis itu sambil menyodorkan tas tangan itu.
“Nee.” Jawab Soo Hyun
sambil mengambil tas itu. dia masih memandang si gadis dengan pandangan kagum.
Gadis itu mengerutkan
alis bingung, aneh juga karena seorang pria memakai tas tangan perempuan dengan
warna pink.
Melihat ekspresi gadis
itu Soo Hyun pun cepat-cepat berkata.
“Eh...kau jangan salah
sangka, tas itu milik noona ku bukan milik ku.” Elak Soo Hyun buru-buru sambil
menggerakan kedua tangannya menyangkal.
Si gadis hanya tersenyum
saat melihat tingkah Soo Hyun.
Pada saat bersamaan
datanglah dua orang polisi setempat bersama dengan Shin Hye kakaknya. Kedua
polisi langsung meringkus pencuri itu yang masih terkapar tidak berdaya akibat
tendangan keras si gadis.
“Soo Hyun-ah, apa kau
mendapatkan tas ku kembali? Apa uangnya masih utuh, terus bagamana tas ku,
tidak rusak kan?” Tanya Shin Hye beruntun menghampiri Soo Hyun.
“Noona!! aku itu habis
mengejar pencuri bukannya khawatir pada ku kau malah menghawatirkan tas butut
mu ini.” Jawab Soo Hyun kesal sambil memberikan tas milik kakaknya itu.
“Yaa!! Tas ini pemberian
Yong Hwa tau. Tapi hebat juga kau, berhasil menghajar pencuri itu sampai babak
belur.” Ucap Shin Hye menepuk bahu adiknya bangga.
“Sebenarnya sih aku di
bantu oleh dia ...” Soo Hyun melirik ke arah gadis tadi. Tapi ternyata gadis
itu sudah pergi entah kemana.
“Loh, kemana gadis itu?”
Soo Hyun melirik kiri kanan mencari keberadaan si gadis sambil menggaruk
kepalanya heran. Perasaan tadi dia disini, pikir Soo Hyun dalam hati.
Sementara Shin Hye hanya
berkonsentrasi memeriksa tasnya takut kalau ada yang hilang. Setelah memeriksa
semua isi tasnya Shin Hye menatap Soo Hyun heran, melihat dongsaengnya yang
kebingungan.
“Kau mencari siapa?
Pencuri tadi sudah ditangkap oleh polisi.”
“Bukan pencuri itu, aku
mencari seorang gadis dia berambut pendek bermata tajam dan cukup cantik.” Ucap
Soo Hyun masih terus mencari.
“Aku tidak melihat
seorang gadis disini kecuali aku, mungkin gadis cantik yang kau maksud itu aku
kali.” Jawab Shin Hye narsis dengan cengiran bercanda. Soalnya rambut Shin Hye
juga dipotong pendek dengan gaya bop (gaya rambut di Heartstrings).
Soo Hyun berjengit
mendengar perkataan noonanya itu.
“Huff... malang nian
nasib ku punya noona seperti mu .” Soo Hyun mendesah sambil menggeleng.
“Maksud mu aku tidak
cantik begitu...!!” Shin Hye menggeplak kepala Soo Hyun kesal.
“Aigo!!... sakit tau.”
Soo Hyun mengelus-ngelus kepalanya yang sakit.
“Makannya jangan
berani-beraninya pada ku.” Shin Hye melotot pada Soo Hyun.
“Ech, jam berapa
sekarang...? Kyaa... ini sudah hampir malam Seo Yoon pasti sudah pulang dari
sekolah. Kita bahkan belum sempat ke supermarket membeli bahan makanan untuk
makan malam. Bagaimana ini bibi Kim kan sedang cuti.” Shin Hye berteriak panik
saat melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 7 malam.
“Yasudah beli makanan
siap saji saja.” Usul Soo Hyun enteng.
“Makanan siap saji itu
belum tentu sehat.”
“Tapi lebih enak dari
pada masakan mu.”
Shin Hye memukul kepala
Soo Hyun lagi dengan keras.
“Apeuda!! kalau kau
memukul ku terus aku bisa jadi pabo tau.”
“Tampa aku memukul pun,
kau memang sudah pabo.”
Shin Hye dan Soo Hyun pun
akhirnya tetap pergi kesupermarket dan membeli segala kebutuhan dengan
terburu-buru.
88888
Sebuah taksi berhenti di
kawasan perumahan elit di pinggir kota Seoul. Dibelakang kursi penumpang, duduk
seorang gadis memakai kacamata hitam memperhatikan sekitar perumahan yang
kebanyakan berarsitektur modern itu.
“Apa benar ini alamatnya
Ajushi?” tanya gadis itu pada supir taksi.
“Nee, agashi bisa cek
sendiri biar lebih jelasnya.” Jawab si supir taksi meyakinkan.
“Kelihatannya memang
benar, soalnya papan nama keluarganya bertuliskan keluarga Park.
Gamsahamnida...” Ujar si gadis sambil memberikan uang tip pada supir taksi itu.
Gadis itu keluar dari
taksi sambil mengeluarkan koper dan satu tas jinjing besar. Dia berjalan
kedepan pintu gerbang kediaman keluarga Park dan memencet bel beberapa kali.
“Nuguseyo?” tanya
seseorang dari speakerphone.
“Anyeonghaseo, apa ini
kediaman keluarga Park In Wook?” tanya gadis itu sedikit heran dengan orang
yang bersuara di balik speaker. Soalnya suara itu terdengar seperti suara anak
kecil tapi dengan nada orang dewasa.
“Iya benar, anda siapa ya
dan ada perlu apa?” tanya suara dari seberang.
“Saya salah seorang
kerabat dari Park In Wook.”
“Tapi saya tidak mengenal
anda sebelumnya.”
“Kalau begitu bisakah
anda keluar sebentar untuk menemui saya. Saya membawakan sebuah titipan dari
Park In Wook untuk anak-anaknya. Kalau tidak salah namanya Park Shin Hye, Park
Soo Hyun dan Park Seo Yoon.”
Tidak terdengar jawaban
atau pun suara dari sebrang sana. Gadis itu berniat untuk memencet bel kembali
tapi mengurungkan niatnya ketika pintu gerbang mulai terbuka dan keluarlah
sosok seorang anak perempuan yang manis dengan bola mata besar.
“Benarkah kau membawa
titipan dari Appa?” tanya anak perempuan manis itu dengan bersemangat.
Gadis itu terkejut ketika
dia menyadari bahwa yang tadi berbicara denganya adalah seorang anak perempuan
berusia sekitar 8 tahun.
88888
~Kediaman
keluarga Park~
Kediaman keluarga Park In
Wook adalah sebuah rumah berarsitektur modern bertingkat tiga di daerah
permukiman elit kota Seoul. Tuan Park In Wook adalah seorang fotografer profesional
yang namanya telah terkenal di dunia photografi. Dia sering sekali bepergian
keluar negeri untuk menyelenggarakan pameran atau pun melakukan pemotretan.
Karena kesibukannya dia sering kali meninggalkan keluarganya di Seoul.
Keluarga Park terdiri
dari Park Shin Hye sebagai putri tertua (25) seorang staylist di majalah
fashion Korea, Park Soo Hyun dongsaeng (18) seorang siswa kelas 3 SMA seni rupa
dia berbakat dalam membuat masalah, Park Seo Yoon sebagai maknae putri kecil
berusia 8 tahun yang sedikit cuek dan terkadang lebih dewasa dari
kakak-kakaknya. Sedangkan nyonya Park sendiri telah lama meninggal setelah
melahirkan Seo Yoon.
Kini ayah mereka sedang
berada di Amerika untuk sebuah pemotretan majalah Voyage dan baru akan pulang
setelah sebulan kedepan. Sehingga di rumah hanya tinggallah mereka bertiga dan
beberapa pembantu yang datang pada siang hari.
“Kami pulang... Seo Yoon
apa kau sudah pulang?”Shin Hye melepas sepatunya dan menggantinya dengan sendal
rumah kemudian berjalan ke ruang tengah mencari Seo Yoon.
Dia tidak menyadari
sebuah sepatu asing yang disimpan di rak penyimpanan sepatu di sebelah
sepatunya. Sementara itu Soo Hyun berada dibelakangnya membawa dua kantung
besar barang belanjaan. Dia terlihat sangat kerepotan membawa jinjingan yang
berat itu.
“Aku sudah pulang Onnie.”
Jawab Seo Yoon dari jauh entah dari ruangan mana.
“Noona kau bisa bantu aku
tidak, berat sekali nih.” Keluh Soo Hyun di belakang Shin Hye.
“Kau kan lelaki,
seharusnya kau lebih kuat dong jangan lemah begitu. Seo Yoon kau dimana?”
“Aku di dapur Onnie.”
Jawab Seo Yoon sekali lagi.
“Tunggu wangi apa ini,
seperti wangi masakan. Uumm... iya ini wangi masakan, Noona apa Seo Yoon
memasak?” Soo Hyun menaruh belanjaannya dilantai dan mengendus-ngendus hingga
hidungnya kembang kempis.
“Iya, wanginya seperti
sundubu jjigae (sup tahu pedas) aku ingat masih ada sisa bahan untuk membuat
sundubu Jigae di kulkas. Tapi mana mungkin Seo Yoon memasak sundubu jjigae
itukan masakan yang rumit dia kan baru berumur 8 tahun.” Ucap Shin Hye heran.
“Betul juga, noona saja
sudah setua ini tidak bisa memasak sundubu jjigae. Bagaimana mungkin maknae
kita itu bisa. Itu tidak mungkin.” Soo Hyun berpikir sambil
menggeleng-gelengkan kepala. Yang dibalas oleh delikan dan desisan dari Shin
Hye (ular kali berdesis).
Shin Hye adalah seorang
koki yang buruk, masakan yang dibuatnya selalu saja bermasalah kalau tidak
keasinan, pasti kemanisan, terkadang juga gosong dan tidak enak bentuknya.
Karena penasaran mereka
berdua pun segera pergi kedapur untuk memeriksa keadaan Yesung dan asal wangi
masakan itu.
Saat Soo Hyun dan Shin
Hye masuk ke dapur mereka melihat seorang gadis asing yang sedang mengaduk isi
panci yang mengepul diatas kompor. Sementara itu Seo Yoon berada di samping si
gadis memegang mangkuk dan sendok dengan mata yang fokus memandang isi panci.
Sepertinya Seo Yoon sangat kelaparan dan tidak sabar untuk makan.
Gadis itu tersenyum saat
melihat kedatangan Shin Hye dan Soo Hyun lalu berkata.
“Kalian sudah pulang
ya.” Ucapnya seakan sudah kenal lama.
“Siapa kau?” tanya Shin
Hye heran melihat orang asing yang berada di rumahnya.
“Onnie, bolehkah kita
makan sekarang? Perut ku sudah lapar.” tanya Seo Yoon polos pada gadis itu
menyela pertanyaan Shin Hye.
“Tentu saja, Sekarang kau
bersiaplah di meja makan.” Ucap si gadis asing sambil mengecek kembali masakannya.
Shin Hye masih berdiri
mematung bersama Soo Hyun.
“Kalian juga boleh
bersiap di meja makan kok.” Ucap gadis itu tanpa melihat dan fokus pada
masakannya.
Karena perut Soo Hyun
berbunyi, akhirnya dia memutuskan untuk duduk di meja makan. Melihat kedua
adiknya yang sudah duduk Shin Hye pun ikut untuk duduk.
Beberapa menit kemudian
di meja makan sudah tersedia sepanci besar sundubu jjigae bersama dengan
beberapa tumis sayur dan Kimchi lobak.
Gadis itu menuangkan sup
untuk Seo Yoon dan sepotong kimchi lobak pada mangkuk nasinya.
Soo Hyun dan Shin Hye
saling berpandangan heran. Mereka masih bertanya-tanya siapa sebenarnya gadis
ini. Saat memperhatikan gadis dihadapannya Soo Hyun seperti baru menyadari
sesuatu.
“Bukankah kau gadis yang
menghajar pencuri tadi?!” Ucap Soo Hyun keras membuat semuanya kaget.
“Oo, kau pria yang
memakai tas pink itu ya.” Ujar gadis itu seakan baru menyadarinya juga.
“Yaa... sudah ku bilang
tas itu milik Noona ku bukan milik ku.” Sangkal Soo Hyun.
“Soo Hyun-ah kau
mengenalnya?” tanya Shin Hye masih dengan ekspresi bingung.
“Tidak sih, tapi dia yang
tadi membantu menghajar pencuri tadi siang.” Jelas Soo Hyun.
“Jinjja (benarkah)?”
jawab Shin Hye tidak percaya. Karena mana mungkin gadis berbadan kecil
dihadapannya ini bisa menghajar pria berbadan besar seperti pencuri tadi siang.
“Oiya, aku sampai lupa
memperkenalkan diri.” Gadis itu lalu berdiri dari kursinya dan membusurkan
badan.
“Anyeonghaseo... Ham Eun
Jung imnida. Aku adalah keluarga baru kalian.” Ujar gadis itu sambil tersenyum
penuh semangat.
“Mwo?!” Jawab Soo Hyun
dan Shin Hye berbarengan. Shin Hye sampai tersedak dan Soo Hyun sampai
menyenggol gelas berisi air di sampingnya. Sementara Seo Yoon bersikap tidak
peduli dan terus melanjutkan makannya.
“Memangnya ayah kalian
tidak memberi tahu kalian?” Eun Jung menatap heran dengan ekpresi terkejut
mereka.
To Be
Continued
ok chingu gimana menurut
kalian perlu lanjut or udah sampai sini aja??
perlu respon n comment dari kalian nich, gamsahamnida....
Ham Eun Jung
Kim Soo Hyun as Park Soo Hyun
Ahn Seo Hyun as Park Seo Yoon
Park Shin Hye
Tidak ada komentar:
Posting Komentar